Wednesday, February 8, 2017


TUGAS RESUM SOSIOLOGI KOMUNIKASI
BAB 5 PERUBAHAN BUDAYA DALAM MASYARAKAT
Dosen pengampu: kholid noviyanto. M. ikom.



 







Oleh: Abdul Ghofur.


FAKULTAS HUMANIORA
PRODI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
SIMAN-PONOROGO
A.    Perubahan sosial
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana tingkahlaku masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi unsur eksternal meninggalkan pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang lama, kemudian mulai menyesuaikan diri dengan budaya dan pola kehidupan yang baru.
         Perubahan sosial terjadi ketika ada kesepakatan dan kesediaan anggota masyarakat untuk meninggalkan sistem dan budaya yang lama, dan mulai beralih ke sistem dan budaya yang baru. Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba mencakup seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkat individual, kelompok, masyarakat, Negara dan dunia yang menglami perubahan.
        Hal-hal penting dalam perubahan sosial yaitu menyangkut aspek-aspek sebagai berikut: perubahan pola pikir masyarakat, contohnya adalah menyangkut sikap masyarakat terhadap persoalan sosial dan budaya, perubahan prilaku masyarakat, contohnya: sistem-sistem sosial, dimana masyarakat akan meninggalkan sistem lama dan beralih kesistem yang baru. perubahan buadya materi, contonya adalah: perubahan artefak budaya yang digunakan oleh masyarakat, seperti model pakaian, karya fotografi, rya film, teknologi, dan lain sebagainya. Dan semua yang diatas terus berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kebutuhan masyarakat.[1]
                              


                                                                                        

             Masyarakat dalam hal ini akan mengalami beberapa fase yang harus dilewati, berikut adala beberapa fase yang dilakukan oleh manusia:
a)      Fase primitif.
Pada fase ini manusia masih hidup secara terisolir, berpindah-pindah tempat disesuaikan dengan lingkungan dan sumber daya alam. Pada masa ininmanusia masih hidup terpisah-pisah (band). Dan terpisah dengan kelompok manusia lainya.
b)      Fase agrokultural.
Manusia mulai menggunakan budaya cocok tanam dan berburu untuk memenuhui kebutuhannya. Dan pada massa ini juga manusia masih berpindah-pindah tempat tinggalnya.
c)      Faase tradisional.
Pada fase ini manusia mulai menyesuiakan diri dengan lingkungan yang berada di sekitarnya. Contohnya: memilih daerah pegunungan, pinggir sungai, pesisir pantai dan lain sebagainya. Pada massa ini manusia sudah mengenla desa dan juga manusia mulai berinteraksi dengan masyarakat lainya. Membentuk kelompok besar dan membina hubungan dengan masyarakat disekitarnya.
d)     Fase transisi.
Pada fase ini kehidupan di desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hamper tidak ditemukan lagi dalam skala luas transisi mulai lancar. Walaupun masih ada di masyarakat desa-desa tertentu. Masyarakat mulai menggunakan media informasi. Pada fase ini masyarakat mulai menyesuaikan dengan pola pikir dan sistem social yang baru. Mulai mencoba hal-hal baru dan inovatif.  Maasyarakat yang seperti ini letak geografisnya di pinggir kota. 






[1]Burhan bungin, sosiologi komuniukasi. Jakarta. Kencana prenada media group. 2006. Hal. 91-92.
MAKALAH
KOMUNIKASI ORGANISASI
“Komunikasi Nonverbal”
Dosen pengampu: M. lutfi M.I.kom


Description: I:\ \Lebus nitip\IMG_20150811_075553.jpg
 








Oleh:
Abdul Ghofur


PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2017










KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul komunikasi Nonverbal dalam matakuliah Komunikasi Organisasi makalah ini dibuat sebagai Tugas Kelompok. Dalam menyusun makalah ini saya banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Komunikasi Organisasi yakni Ustad M. Lutfi. M.I.kom yang telah memberikan ilmunya kepada saya selaku mahasiswanya. Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan saran dan dukungannya juga membantu saya dalam menyusun makalah ini.
Makalah yang saya tulis masih memiliki banyak kekurangannya baik dalam hal isi makalah, maupun sistematik dan teknik penulisannya. Walaupun demikian, Saya mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun guna tersempurnanya makalah yang saya susun. Dan semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.



                                                                                    Siman, 8 Februari 2017
              







                                                                                                                                  


DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………     i
Daftar isi ……………………………………………………………………………………………………………………….      ii

BAB I PENDAHULUAN
1.       LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………………………………….       1
2.       RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………         2
3.       TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………………………………………..        2
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian komunikasi organisasi ………………………………………………………………  3
B.      Pengertian dan pentingnya komunikasi nonverbal dalam organisasi ………..        4
C.      Pengaruh komunikasi nonverbal dalam organisasi …………………………………….     6
D.      Peranan komunikasi nonverbal dalam organisasi ……………………………………..      7
BAB III PENUTUP
1.       Kesimpulan
2.       Daftar pustaka








                     


BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan aktivitas yang selalu ada di dalam kehidupan manusia. Dengan katalain berkomunikasi dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berinteraksi dan berkontribusi satu sama lain. Contahnya baik dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, di tempat pekerjaan, atau diamana saja manusia itu berada.
            Berbicara tentang berkomunikasi dalam dunia kerja, tidak lepas dari namanya suatu perusahaan-perusahaan  dan didalamnya juga tidak dapat dipungkiri lagi terdapat organisaasi besar/kecil guna mengatur jalannya suatu perusahaan dan menghidupkan perusahaan. Disininalah letak pentingnya komunikasi organisasi, Karna suatu organisasi harus mampu membangun relasi iklim organisasi yang baik guna kelancaran organisasi/perusahaan trersebut. Ada beberapa cara ataupun strategi untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada bawahan ataupun keatasan. bisa kita gunakan komunikasi verbal dan juga nonverbal untuk menyampaikanyan pesan ataupun maksud dari pesan tersebut.
            Untuk itu disini saya akan membedah tentang pentingnya Komunikasi Nonverbal dalam suatu organisasi dengan konteks komunikasi organisasi. 

1.     Latar Belakang Masalah
Perlu kita ketahui bahwasanya tahun-tahun ini banyak sekali organisasi yang kurang bisa mencapaikan tujuannya yang telah ditentukan secara bersama oleh anggota  yang ada didalam organisasi. Seperti halnya perusahaan banyak sekali belakangan ini perusahaan yang kurang maju bahkan sampai gulung tikar. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa iklim organisasi yang kurang baik, dengan kata lain perusahaan itu kurang bisa mengkomuikasikan maksud dan tujuan organisasi itu didirikan. Untuk mencapai maksud dan tujauan, seorang atasan harus pandai mengkomunikasikan dan berkomunikasi yang efektif serta efisien dengan bawahannya guna menghemat dan mengefektifkan pesan yang disampaikan. Salah satunya dengan Komunikasi Nonverbal ini.

2.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diats dapat ditarik beberapa rumusan masalah terkait dengan tema makalah diatas :
1.      Pengertian komunikasi organisasi
2.      Pentingnya Komunikasi Nonverbal dalam organisasi
3.      Bagaimana pengaruh Komunikasi Nonverbal dalam organisasi.
4.      Apa Peran Komunikasi Nonverbal dalam organisasi.
3.     Tujuan Penulisan.
1.      Mengetahui pentingnya komunikasi organisasi
2.      Mengetahui  manfaat dan arti penting Komunikasi Nonverbal dalam organisasi
3.      Mengetahui pengaruh Komunikasi Nonverbal dalam organisasi
4.      Mengetahui peran Komunikasi Nonverbal dalam organisasi.












BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Komunikasi Organisasi.
Sebelum kita mengatahui definisi komunikasi organisasi, maka tidak akan lepas dari pengertian dan asal kata organisasi tersebut. Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, secara harfiah dapat diartikan paduan atau gabungan dari bagian-bagian saling bergantung satu sama lain.
Menurut Ilmuan Everet M. Rogers dalam buku karyanya yang berjudul communication in organization, mendefinisikan kata organisasi sebagai sebagai suatu system yang mapan dari merekan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangakatan dan tugas.[1]
            Hubungan ilmu komunikasi dan organisasi terletak pada fokus manusia (komunikan) yang terlibat dalam suatu organisasi tersebut dengan kata lain mengkaji cara atau metode yang dipakai untuk menyampaikan pesan keapada sesama anggota organisasi itu dengan efektif dan efisien.
Menurut wiryanto, dosen ilmu komunikasi di universitas Prof. Dr. Moetopo (beragama) mendefinisikan komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.[2] Komuniaksi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya mempunyai kepentingan organisasi. Dapat berupa cara kerja organisasi, produktifitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. 
Menurut redding dan sanborn bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan dalam organisasi yang kompleks.[3] Arti kompleks dalam bidang ini adalah komunikasi internal, komunikasi eksternal, komunikasi atasan kepada bawahan dan bawahan keatasan, hubungan persatuan pengelola, komunikasi horizontal (sama level), hubungan manusia yang berada di organisasi. Keetrampilan mengkomunikasikan dan berbicara, mendenagrkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.
Dari berberapa pengertian diatas maka, saya mendefinisikan komunikasi organisasi adalah proses interaksi dan transaksi pesan yang terjadi dalam organisasi baik formal dan informal oleh komponen yang ada didalamnya untuk mengkomunikasi-kan maksud dan kebutuhan tertentu. Definisi ini berdasarkan pertimbangan dari karakteristik dan komponen komuniakasi pada umumnya dan khususnya dalam komunikasi organisasi.
B.   Pengertian dan Pentingnya Komunikasi Nonverbal dalam Organisasi
Komunakasi nonverbal merupakan cara yang efektif dan dipercayai untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dengan baik. Mempelajari Komunikasi Nonverbal dalam komunikasi organisasi sama pentingnya dengan belajar komunikasi verbal karena, keduanya mempunyai sinergi dan berkontribusi yang bagus dalam menunjang kelancaran berkomunikasi. Oleh karenanya meninjau Komunikasi organisasi tidaklah lengkap kalau tidak mempelajari komunikasi nonverbal, Untuk itu disini akan saya jelaskan pengertian, karakteristik,fungsi dan tipenya yang biasa digunakan.
Menurut Arni Muhammad. dalam buku yang berjudul Komunikasi Organisasi. Mendefinisikan komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh,sikap tubuh, vokal  yang bukan kata-kata, kedekatan jarak, ekspresi muka,dan sentuhan.[4] Dengan Komunikasi nonverbal orang dapat mengekspresikan perasaanya melalui gesture tubuh dan nada atau kecepatan berbicara, misalnya seorang pemimpin berbicara dengan intones keras/tinggi dengan wajah merah padam, itu menandakan bahwa pemimpin tersebut sedang marah pada anggota/karyawan tersebut. Misalnya gerakan tubuh seperti mengerutkan alis, menggigit bibir, menunjuk dengan jari, tangan dipinggang, melipat silang tangan didada semuanya mempunyai makna dan arti tertentu. Ada peribahasa mengatakan apa yang kamu katakan dengan keras tidak dapat didengar orang, tetapi tanda-tanda diam seperti anggukan kepala, rasa kasih sayang, kebaikan, didengar dan dilihat oleh yang lain dan merupakan pesan yang nyata dan jelas.
Komunikasi nonverbal dapat memperkuat dan menyangkal persbal. Bila ada ketidaksejajaran antara komunikasi verbal dan nonverbal orang khususnya akan lebih percaya keapada komunikasi nonverbal yang menyertainya.

Ada tiga hal yang perlu diingat tentang komunikasi  nonverbal yaitu diantaranya sebagai berikut:
1)      Dalam komunikasi nonverbal intterpretasi adalah karateristik yang kritis dalam komunikasi nonverbal, maka sulit untuk menyamakan tindakan stimulus nonverbal tertentu dengan  satu pesan verbal khusus. Hati-hatilah dalam menginterpretasikan tanda-tanda nonverbal yang diperlukan. Karena setiap tanda nonverbal bagi suatu kultur akan berbeda dengan kultur yang lain.
2)      Komunikasi nonverbal bukan merupakan salah satu system bahasa tersendiri. Tetepi merupakan dari bagian system verbal.
3)      Komunikasi nonverbal sering sekali salah tafsir, karena adanya perbedaan dalam kebudayaan lain.
Sehubungan dengan tiga hal penting diatas dapat kita simpulkan sikap dan tindakan seorang pemimpin harus belajar sensitive dan responsive terhadap sinyal-sinyal nonverbal dari karyawannya karena hal itu dapat memperlihatkan respon karyawan dari pesan yang dikirimnya.
C.   Pengaruh Komunikasi nonverbal dalam organisasi
Komunikasi nonverbal tidak hanya mempengaruhi hubungan personal dan bisnis tetapi mempunyai pengaruh penting terhadap pengiriman atau penerimaan pesan itu sendiri. Misalnya dalam organisasi mungkin sering terjadi seorang bawahan tidak mau secara terang-terangan menolak perintah atasannya dengan secara verbal, tetapi sikap penolaknnya dapat digambarkan lewat ekspresi wajah ataupun gesture tubuh lainnya pada saat menerima perintah tersebut. Contoh seorang sedang asik mengerjakan tugas-tugasnya ynag harus diselasikan dengan cepat. Dan tiba-tiba supervisornya dating dan menyuruh dia mengerjakan pekerjaan yang lain dengan segera. Respon karyawan tersebut secara verbal haruslah mengatakan mau mengerjakan tugas tersebut tetapi kalau dilihat dari segi komunikasi nonverbal yang mengiringi jawaban ya tersebut mungkin arti jawaban ya itu bertentangan dengan tingkah laku pesan nonverbalnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa memang kita berkomunikasi dengan kata-kata, tetapi arti dari pesan itu tidaklah terletak pada kata tersebut, 93% dari arti psan diterima dari komunikasi nonverbal yang melatar belakangikomunikasi verbal dan hanya 7% dari pesan verbal. Secara terinci adalah 7% dari pesan verbal, 38% dari nada suara atau infleksi, 55% dari ekspresi wajah, gerakan tubuh dan kepala atau sikap. Dari hasil penelitian ini jelas bahwa komunikasi nonverbal sangat membantu dalam menginterpretasikan arti pesan verbal. Tetapi kalau pesan nonverbal saja tersendiri yang dikirimkan akan sulit menginterpretasikannya dengan tepat. Dan juga komunikasi nonverbal merupakan tindakan bicara. Dari pesan yang telah diterima.[5]
D.    Peranan komunikasi nonverbal dalam organisasi
Komunikasi nonverbal mempunyai peranan tertentu dalam proses komunikasi verbal. Fungsi utamanya adalah sebagai pengulangan, pelengkap, pengganti, memberikan penekanan, dan memperdayakan.
1.      Pengulangan
Kita sering menggunakan pengulangan terhadap apa yang telah dikatakan secara verbal. Misalnya seorang ibu berusaha agar anak-anaknya tenang, dia mendekati anaknya dengan meletakkan telunjuk di bibir sambil mengatakan sssttt. Tindakan nonverbal bapak tersebut merupakan pengulangan, karna menyampaikan arti pesan yang sama dengan pesan verbal.
2.      Pelengkap
Tanda-tanda nonverbal dapat digunakan untuk melengkapi, menguraikan atau memberikan penekanan terhadap pesan verbal. Misalnya, seorang karyawan yang datang pagi hari ke kantornya dengan menyapa rekan kerjanya yang lebih dulu datang diiringi dengan sebuah senyuman sambil memandang kepada rekan-rekannya. Senyuman dan kontak mata berfungsi sebagai pelengkapucapan selamat pagi yang mempermudah interpretasi dari pesan tersebut.
3.      Pengganti
Kita sering menggunakan pesan nonverbal pada tempat pesan verbal. Hal ini dilakukan apabila pembicaraan tidak mungkin atau tidak tepat diucapkan. Misalnya pemberi aba-aba pada landasan pacu pesawat terbang yang menggunakan tanda-tanda pada tangannya. Hal ini dilakukan karna tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan berbicara karena bisingnya suara pesawat.
4.      Memberikan penekanan
Memberikan penekanan pada kata-kata tertentu dengan suara yang agak lebih keras atau dengan nada tinggi merupakan contoh pemberian penekanan secara nonverbal.
5.      Memperdayakan
Kadang-kadang tanda-tanda nonverbal sengaja diciptakan untuk memberikan informasi yang salah, dengan maksud memberikan pengarahan yang tidak benar atau untuk memperdayakan orang lain sehingga orang mungkin salah dalam menafsirkan pesan tersebut.[6]












BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Setelah kita mengupas tuntas tentang komunikasi nonverbal dalam bidang komunikasi organisasi, maka dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut: Komunakasi nonverbal merupakan cara yang efektif dan dipercayai untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dengan baik. Mempelajari Komunikasi Nonverbal dalam komunikasi organisasi sama pentingnya dengan belajar komunikasi verbal karena, keduanya mempunyai sinergi dan berkontribusi yang bagus dalam menunjang kelancaran berkomunikasi.
Hal ini juga merupakan salah satu metode yang sangat mendukung bagi pemimpin atau bawahan ketika ingin menyampaikan sebuah pesan ataupun tujuan lewat komuniakasi verbal dan nonverbal. Kerana Disininalah letak pentingnya komunikasi organisasi, dan suatu organisasi harus mampu membangun relasi iklim organisasi yang baik guna kelancaran organisasi/perusahaan trersebut. Ada beberapa cara ataupun strategi untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada bawahan ataupun keatasan. bisa kita gunakan komunikasi verbal dan juga nonverbal untuk menyampaikanyan pesan ataupun maksud dari pesan tersebut.
Demikian kesimpulan tentang komunikasi nonverbal dalam organisasi, semoga dengan adanya kesimpulan ini dapat memudahkan kita untuk mempelajari dan memberi pemahaman lebih tentang komunikasi organisasi.








Daftar Pustaka
Muhammad  Arni,  komunikasi organisasi,   Bumi aksara Jakarta 2014
Romli khomsahrial, komunikasi organisasi lengkap Gramedia widiasarana Indonesia Jakarta. 2014
Wiryanto,  pengantar ilmu komunikasi, Gramedia widiasarana Indonesia. jakarta 2004






[1] Khomsahrial Romli. 2014  komunikasi organisasi lengkap Jakarta. Gramedia widiasarana Indonesia, Hal:1-2
[2] Wiryanto. 2004 pengantar ilmu komunikasi, jakarta Gramedia widiasarana Indonesia. Hal: 54
[3] Arni Muhammad. 2014 komunikasi organisasi  Jakarta, Bumi aksara Hal: 65
[4] Ibid hal: 130
[5] Ibid:132
[6] Ibid:132-133